SEORANG tokoh Kota Pekalongan, KH Masduki, terus gencar mengampanyekan gerakan penanaman sukun (sukunisasi) ke berbagai kalangan. Tak terkecuali, menawarkannya ke Dewan Ketahanan Pangan Nasional. “Kami sudah mengirimkan surat ke Dewan Ketahanan Pangan Nasional untuk membuat gerakan nasional menanam sukun di seluruh wilayah di Indonesia mulai musim penghujan mendatang,” ungkap Masduki, kemarin.
Menurutnya, gerakan nasional menanam sukun itu perlu dilakukan. Mengingat, kondisi saat ini, ribuan hektare sawah sudah banyak yang berubah menjadi perumahan. Hal ini menurutnya mengancam ketahanan pangan nasional, jika tidak segera diatasi dengan langkah serius yakni dengan menanam sukun.
Dia menuturkan, pemanfaatan lahan untuk ditanami pohon sengon maupun jati belum mampu menyejahterakan rakyat Indonesia ke depannya. Apalagi, dalam upaya menciptakan ketahanan pangan.
Dia berpendapat, hanya dengan gerakan nasional penanaman sukun lah yang bisa mengatasi ancaman ketahanan pangan negeri ini. Ia pun punya pandangan sangat optimis jika budidaya penanaman sukun sudah dilaksanakan secara meluas di negeri ini. Terutama, jika didukung dengan kebijakan pemerintah. Dengan sukun, katanya, Indonesia bisa mandiri, tidak tergantung lagi dengan bantuan luar neger dan bahan makanan impor. Rakyatnya tidak akan kekurangan pangan.
“Dengan penanaman sukun secara nasional, insya Allah dalam 10 tahun ke depan Indonesia bisa makmur sejahtera. Dengan sukun, bisa mencegah krisis pangan yang mengancam Indonesia. Dengan gerakan tanam sukun nasional, insya Allah Indonesia tidak akan lagi mengimpor bahan pangan maupun sandang,” ujarnya bersemangat.
Masduki mengungkapkan, banyak yang manfaat yang diambil dari sukun. Tak hanya buahnya yang mengandung nilai gizi cukup tinggi untuk dikonsumsi sebagai pengganti beras. “Kayu dari pohon sukun bisa dimanfaatkan, antara lain untuk membuat rumah. Daunnya bisa diolah untuk bahan baku baju,” terangnya.
Selain itu, sukun adalah tanaman yang berbuah tanpa mengenal musim. Jika ditanam sekarang, dalam jangka lima tahun ke depan sudah mulai berbuah. “Perbedaan sukun dengan tanaman lainnya, adalah masa panennya tidak tergantung musim. Tiap hari berbuah terus. Jika sudah berbuah, maka selamanya terus berbuah,” jelasnya. (way)